Salah Ngomong

dear kamu Neng

aku ingin selalu terhubung denganmu, walaupun terkadang terlintas fikiran sebuah pertanyaan:
selalu terhubung dengannya ?, untuk apa ?, toh belum tentu dia yang akan menjadi pendamping hidupmu nanti. :D. ngikut takdir dari yang maha kuasa aja.
pulsamu awene wong tuo, muk nggo esemesi anak'e wong. betapa gobloknya dirimu. (pulsa dikasih orang tua, kok kamu pake buat smsan sama anaknya orang
lancar sms'an sampai malam ini, dan namanya orang bicara pasti ada salahnya sedikit atau banyak, itu sebabnya dulunya aku itu orangnya pendiam. bahkan pernah punya prinsip (bukan prinsip sih, cuma satu kalimat yang suatu saat muncul dalam fikiran terus tak bikin status:
diam atau mati
serem banget, iya kan. tidak se-serem yang kalian kira, cuma sok serem aja.

8 Mei 2014 aku mulai mondok. yang aku bayangkan kalau di pondok itu:
bangunnya jam empat, kalau molor dikit, diseret-seret, digebukin, digebyur banyu (disiram air) sama pengurus.
ngalor ngidul cekelane kitab (keselatan ke utara (kesana kemari) bawa kitab
hafalan ini itu
sebelum mondok aku pun bertanya-tanya pada diri sendiri:
kok aku gak pengen mondok ya ?, sambil mengingat kata Ibuku bahwa Beliau menyesal dulu disuruh mondok sama Kakekku, tapi Ibuku nggak mau.
ditambah cerita horor dari Bulek (Ibu Cilek alias Bibi alias adiknya ibuk) :
kue nek neng jedheng kesuen sithek iki toh, didobrak ke lawangem (kamu kalu sedikit saja kelamaan di kamar mandi bakal didobrak.
dan akhirnya muncul kegalauan ditambah kecunthelan ditambah kebudrekan yang luar biasa. sampai akhirnya suatu saat ketika ngaji guruku bercerita yang kurang lebih seperti ini "kitab-kitab yang kita pelajari ini, adalah peninggalan para ulama' terdahulu. kitab fiqih, tafsir, dan sebagainya. memang di sekolah formal juga diajarkan yang seperti yang ada dalam kitab-kitab ini. tapi ingat !, kita tidak tau dengan jelas siapa penulis-penulis lks (buku ajar) di sekolah-sekolah formal itu. mereka pengarang lks itu doyan uang-uang yang kurang jelas asalnya (intinya Beliau menjelaskan tentang sama sekali tidak ada sifat wira'i dalam diri penulis-penulis lks-lks itu). tidak seperti para Syekh, Ulama, Kyai pengarang kitab-kitab yang kita pelajari ini, wira'inya Beliau-Beliau jelas tidak bisa diragukan. maka dari itu mondoklah !, perdalami ilmu, terlebih agar nanti kalian bisa memabaca kitab-kitab gundul menggantikan saya suatu saat nanti".
sudah dulu bercerita tentang aku yang sebelum mondok. yang cuma ngaji di Mushola dekat rumah. intinya aku ingin mengatakan bahwa "semua yang aku bayangkan tentang mondok tadi, tak satupun terjadi". dan paling membuat aku berkata "eh mboh". baru beberapa bulan di pondok aku malah diangkat menjadi pengurus bagian sekretaris.
awalnya pondokku cuma ada sedikit santri, tapi lama-lama terus bertambah banyak jumlah santrinya. dan aku gak yangka juga kalau Gus'e bakal menerima santri Putri juga. setelah baru beberapa hari dibukanya penerimaan bagi santri putri, waktu itu baru ada tiga santri putri, di Ndalem di hadapan pengurus santri Putra Gus'e membentuk kepengurusan santri putri. udah, ndak perlu aku jelaskan tentang siapa saja yang terpilih menjadi apa saja. yang akan aku tulis dalam cerita ini adalah seseorang sekretaris dari santri putri.
Pondokku adalah pondok yang pertama kali fakum di daerahnya.
Haul Masyayikh dirayakan dengan pengajian akbar yang kedua terjadi di tahun 2015. nah, saat itu pertama kalinya di mengirim pesan di fesbuk membahas tentang perijinan Santri untuk acara tersebut. mengingat para santri sebagian adalah pelajar di sekolah yang satu lembaga dengan pondok. yang mengejutkan juga dia datang ke mushola mencariku.
itu awal pertama kali aku bertutur sapa dengannya.
hari-hari berjalan, menjadi tambah akrab walaupun hanya dengan pesan di fesbuk. hingga akhirnya suatu saat dia mengatakan bahwa dia akan berhenti main fesbuk. dan sebelum itu dia meninggalkan nomer hape.

hari-hari berjalan, kepengurusan banyak menjadi bahan obrolan. nanya persediaan surat izin sekolah maupun surat izin pulang, minta dibikinin naskah do'a sebelum dan sesudah ngaji qur'an, dan lain-lain.

hari-hari berjalan, dia minta tolong tentang akun fesbuknya (ternyatan dia punya lebih dari satu akun fesbuk). mulai dari lupa kata sandi, minta tolong buat hapus akun, dan lain-lain. dan lucunya sering kali setelah dia hapus dia bikin akun lagi. "eh cah wedok cah wedok (eh, dasar cewek)".

dibulan ramadhan, dia di dalam hati ini memasuki level seorang penyemangat. hingga akhirnya dari fesbuk juga aku lihat (dari beranda juga komentar-komentar) dia punya pacar (tapi dianya nggak suka istilah pacar, ya intinya pacan islami gitul lah).
hati yang semula dipenuhi sejuk udara. gemercik air mengalir. kicauan burung-burung. mulai pada hari itu menjadi hati padang pasir tandus :D
hati yang semula berbunga-bunga mulai pada hari itu menjadi hati bersemak belukar :D
tapi biasa saja.
semua atas kehendak Yang Maha Kuasa. sholat aja nggak karu-karuan, masak iya kamu nggak terima sama takdir Tuhanmu.
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang tidak mungkin mengambil orang yang kita sayangi, kecuali menggantinya dengan yang lebih baik dengan cerita yang sangat indah. (waktu itu belum nemu kata-kata ini :D)
yang paling penting:
masalah perempuan tidak mempengaruhi berat badan. :D. kecuali kalau perempuannya itu Ibukku.
aku singkat cerita saja. hingga beberapa hari lalu dalam sms'an basa-basi dengan sedikit teka-teki kami. dia mengatakan yang bermakna dia udah nggak sama pacarnya itu. seperti biasa kalau habis end dia mintanya hapus akun fesbuknya terus bikin lagi.

beberapa hari ini kami sering sms'an. bahkan terlalu sering. hingga akhirnya aku salah bicara terus berusa membelokkan salah bicaraku itu. dia malah bilang nggak lucu.

tak kasih tau dikit. ini cuplikannya: (nggak persis tapi intinya seperti ini)

aku:"wnten prtnyaane kulo s' dereng pyn jwb" (ada pertanyaanku yang belum kamu jawab)
dia:"pundi ?" (yang mana ?)
aku:"mlm ahad winginane pyn ksh pundi ?" (malem ahad kemarin kamu pergi kemana?"
dia:"pulan"
aku:"oh niki ting griya" (oh, ini lagi di rumah)
dia:"geh" (iya)
aku:"tnane ?" (ah masa' iya ?/ah yang bener ?)
dia:"kok tnklet ngten, ngapuntene geh, kulo mboten bocah sing pulang mboten tekan umah (kok nanya gitu, maaf ya, aku bukan bocah yang pulang tapi nggak tiba dirumah"
aku:"eh mnwi pyn nmbe wnten acara dukoh tg pundi" (ya barangkali kamu ada acara entah dimana)
dia agak lama gak bales aku tambahin smsku
"np mleh niki bulan mulud mnw pyn diminta maringi mauidloh hasanah, pyn kan bu nyai" (apa lagi ini bulan robiul awal, barangkali kamu diminta memberi mauidloh hasanah, kamu kan bu nyai)
dia:"gaklucu"
aku:"gehmpun ngapuntene. kersane pyn. s' jelas kulo sama sekali mboten berfikir kdos inkan pyn snjngke wau." (ya udah, aku minta maaf, terserah kamu, yang jelas aku sama sekali nggak berfikir seprti yang kamu bilang tadi)

udah gitu ceritanya. ndak tau besoknya dia gimana.
ngikut alur takdir aja 

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menjadi Orang Baik (Rahasia Buah Nangka)

Cara Menjadi Wong Bejo

Cara Ajaib Belajar Akuntansi